JAKARTA - Sesuai jadwal, Kamis (26/5), Komite Disiplin Indonesia Soccer Championship (ISC) gelar sidang keempatnya. Dalam sidang tersebut, salah satu masalah yang dibahas adalah bentrok kelompok suporter Persegres Gresik United dengan PS TNI saat kedua tim yang mereka dukung bertemu di Stadion Tri Dharma, Gresik, Jawa timur, Minggu (22/5).
Komite Disiplin ISC dalam sidangnya yang berlangsung di kawasan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, mengambil langkah lanjutan untuk melakukan sidang kedua terkait insiden tersebut. Pasalnya, insiden tersebut masuk dalam kategori masalah yang berat dan mencakup integrasi berbagai aspek.
Hal ini merupakan suatu bentuk kerja keras Komite Disiplin ISC untuk berhati-hati dalam melihat suatu persoalan. Butuh keterangan dan pengumpulan fakta yang tidak sedikit jumlahnya serta waktu lebih untuk bisa mengetahui akar permasalahan insiden tersebut sebelum mengambil keputusan
Sebelumnya, PT Gelora Trisula Semesta (GTS) selaku operator kompetisi pun telah melakukan investigasi langsung di lokasi kejadian pada Rabu (25/5). Temui Panitia Penyelenggara (Panpel) Pertandingan Persegres Gresik Unites selaku panpel yang menggelar laga tersebut, pengurus Persegres Gresik United, dan perwakilan Ultras Gresik, kelompok suporter Persegres Gresik United, PT GTS gali semua informasi yang berkait dengan pertandingan dan insiden tersebut. Mulai dari persiapan panpel tentang manajemen risiko sesuai Regulasi Torabika Soccer Championship 2016, presented by iM3 Ooredoo, kronologi insiden dari pihak panpel dan suporter, sampai dengan profil dari Ultras Gresik. Sebelumnya, PT GTS pun sudah lebih dulu mempelajari laporan dari pengawas pertandingan serta venue manager GTS yang bertugas, termasuk mengirimkan surat untuk permintaan klarifikasi dari pihak PS TNI terkait dengan insiden tersebut.
"Sidang lanjutan terkait pembahasan masalah itu rencananya akan digelar pada Selasa (31/5). Dalam sidang lanjutan tersebut, Komite Disiplin ISC akan memanggil pihak-pihak yang terlibat untuk dimintai keterangan dan informasinya yang lebih detail," ujar Ratu Tisha, Direktur Kompetisi PT GTS.
JAKARTA - Sesuai jadwal, Kamis (26/5), Komite Disiplin Indonesia Soccer Championship (ISC) gelar sidang keempatnya. Dalam sidang tersebut, salah satu masalah yang dibahas adalah bentrok kelompok suporter Persegres Gresik United dengan PS TNI saat kedua tim yang mereka dukung bertemu di Stadion Tri Dharma, Gresik, Jawa timur, Minggu (22/5).
Komite Disiplin ISC dalam sidangnya yang berlangsung di kawasan Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan, mengambil langkah lanjutan untuk melakukan sidang kedua terkait insiden tersebut. Pasalnya, insiden tersebut masuk dalam kategori masalah yang berat dan mencakup integrasi berbagai aspek.
Hal ini merupakan suatu bentuk kerja keras Komite Disiplin ISC untuk berhati-hati dalam melihat suatu persoalan. Butuh keterangan dan pengumpulan fakta yang tidak sedikit jumlahnya serta waktu lebih untuk bisa mengetahui akar permasalahan insiden tersebut sebelum mengambil keputusan
Sebelumnya, PT Gelora Trisula Semesta (GTS) selaku operator kompetisi pun telah melakukan investigasi langsung di lokasi kejadian pada Rabu (25/5). Temui Panitia Penyelenggara (Panpel) Pertandingan Persegres Gresik Unites selaku panpel yang menggelar laga tersebut, pengurus Persegres Gresik United, dan perwakilan Ultras Gresik, kelompok suporter Persegres Gresik United, PT GTS gali semua informasi yang berkait dengan pertandingan dan insiden tersebut. Mulai dari persiapan panpel tentang manajemen risiko sesuai Regulasi Torabika Soccer Championship 2016, presented by iM3 Ooredoo, kronologi insiden dari pihak panpel dan suporter, sampai dengan profil dari Ultras Gresik. Sebelumnya, PT GTS pun sudah lebih dulu mempelajari laporan dari pengawas pertandingan serta venue manager GTS yang bertugas, termasuk mengirimkan surat untuk permintaan klarifikasi dari pihak PS TNI terkait dengan insiden tersebut.
"Sidang lanjutan terkait pembahasan masalah itu rencananya akan digelar pada Selasa (31/5). Dalam sidang lanjutan tersebut, Komite Disiplin ISC akan memanggil pihak-pihak yang terlibat untuk dimintai keterangan dan informasinya yang lebih detail," ujar Ratu Tisha, Direktur Kompetisi PT GTS.
0 comments:
Post a Comment