Ini Penyebab Predator Ganas Mandul di Persib |
BANDUNG - Juan Carlos Belencoso adalah predator ganas di kotak penalti. Pemain asal Spanyol itu tampil mentereng bersama Kitchee FC. Ia mencatatkan 29 gol dari 32 laga bersama klub asal Hongkong tersebut. Ia juga pernah menyandang topskor AFC Cup.
Tapi apa yang terjadi dengan Belencoso saat memperkuat Persib? Keganasannya seolah luntur. Di Torabika Soccer Championship (TSC) 2016, Belencoso belum mencetak sebiji gol pun untuk Persib.
Daya magisnya di kotak penalti seakan luntur. Imej sebagai seorang bomber tajam pun seolah pelan-pelan redup. Padahal ia selalu dipercaya turun sejak menit pertama dalam lima laga yang dilakoni 'Maung Bandung'.
Jika menilik permainannya selama memperkuat Kitchee FC, Belencoso memang harus beradaptasi dengan gaya bermain Persib. Di Persib, ia lebih banyak bekerja sendirian di depan. Ia pun tak mendapat umpan yang memanjakan seperti saat di Kitchee.
Alhasil, Belencoso terkesan melempem bersama Persib. Padahal ia punya keunggulan dalam urusan mencetak gol lewat sundulan dan sepakan akurat.
"Saya selalu bekerja keras, tapi saya belum dapat kesempatan mencetak gol," ujar Belencoso, Senin 30 Mei 2016.
Ia pun membenarkan jika selama ini kurang mendapat suplai mumpuni yang mudah dikonversi menjadi gol. Itu tak lain karena sektor sayap Persib sering dimatikan pemain lawan. Akibatnya, umpan silang dari sektor sayap sering terputus.
Tak hanya dari sektor sayap, sektor tengah pun sering mendapat hadangan lawan. Bola-bola dari sektor tengah pun bernasib sama, berakhir oleh hadangan pemain belakang lawan.
"Saya sepanjang kompetisi (TSC) baru dapat satu kesempatan mencetak gol," ungkapnya.
Sebagai striker, Belencoso memerlukan umpan-umpan matang untuk dikonversi menjadi gol. Hal itu yang diharapkan ke depan dapat ia rasakan. Sehingga gol demi gol diharapkan lahir dari sentuhan pemilik nomor punggung 99 itu.
"Seorang striker butuh lebih banyak kesempatan untuk mencetak gol. Jika tidak ada kesempatan, tidak mungkin bisa mencetak gol," jelas Belencoso.
Ini Penyebab Predator Ganas Mandul di Persib |
BANDUNG - Juan Carlos Belencoso adalah predator ganas di kotak penalti. Pemain asal Spanyol itu tampil mentereng bersama Kitchee FC. Ia mencatatkan 29 gol dari 32 laga bersama klub asal Hongkong tersebut. Ia juga pernah menyandang topskor AFC Cup.
Tapi apa yang terjadi dengan Belencoso saat memperkuat Persib? Keganasannya seolah luntur. Di Torabika Soccer Championship (TSC) 2016, Belencoso belum mencetak sebiji gol pun untuk Persib.
Daya magisnya di kotak penalti seakan luntur. Imej sebagai seorang bomber tajam pun seolah pelan-pelan redup. Padahal ia selalu dipercaya turun sejak menit pertama dalam lima laga yang dilakoni 'Maung Bandung'.
Jika menilik permainannya selama memperkuat Kitchee FC, Belencoso memang harus beradaptasi dengan gaya bermain Persib. Di Persib, ia lebih banyak bekerja sendirian di depan. Ia pun tak mendapat umpan yang memanjakan seperti saat di Kitchee.
Alhasil, Belencoso terkesan melempem bersama Persib. Padahal ia punya keunggulan dalam urusan mencetak gol lewat sundulan dan sepakan akurat.
"Saya selalu bekerja keras, tapi saya belum dapat kesempatan mencetak gol," ujar Belencoso, Senin 30 Mei 2016.
Ia pun membenarkan jika selama ini kurang mendapat suplai mumpuni yang mudah dikonversi menjadi gol. Itu tak lain karena sektor sayap Persib sering dimatikan pemain lawan. Akibatnya, umpan silang dari sektor sayap sering terputus.
Tak hanya dari sektor sayap, sektor tengah pun sering mendapat hadangan lawan. Bola-bola dari sektor tengah pun bernasib sama, berakhir oleh hadangan pemain belakang lawan.
"Saya sepanjang kompetisi (TSC) baru dapat satu kesempatan mencetak gol," ungkapnya.
Sebagai striker, Belencoso memerlukan umpan-umpan matang untuk dikonversi menjadi gol. Hal itu yang diharapkan ke depan dapat ia rasakan. Sehingga gol demi gol diharapkan lahir dari sentuhan pemilik nomor punggung 99 itu.
"Seorang striker butuh lebih banyak kesempatan untuk mencetak gol. Jika tidak ada kesempatan, tidak mungkin bisa mencetak gol," jelas Belencoso.
0 comments:
Post a Comment