“Saat diforsir dua laga kandang, pertandingan ada yang jatuh tidak di akhir pekan. Statistik pendapatan klub dengan pertandingan dua kali dalam satu minggu terjadi penurunan yang signifikan,” kata Joko seperti dikutip bola.com.
“Sehingga ini hipotesa kami, klub harus maksimal dalam konteks komersial saat pertandingan diforsir di akhir pekan,” ia menambahkan.
Selain ingin mendongkrak pendapatan tim, GTS juga ingin membuat ISC lebih kompetitif. “Ini berkaitan dengan sportivitas kompetisi juga. Kami tidak ingin klub mengalami tantangan psikologis seperti ini. Terpenting, sportivitas kompetisi dengan satu kandang dan satu laga tandang,” ia menuturkan.
Indonesia
Soccer Championship (ISC) 2016 akan menggunakan format baru. Jika dalam
waktu beberapa tahun kebelakang saat Indonesia Super League (ISL)
setiap klub akan memainkan dua laga kandang dan tandang, kini kita tidak
akan lagi melihat hal tersebut. PT Gelora Trisula Semesta (GTS) selaku
operator ISC mengubah format tersebut menjadi satu laga kandang dan
tandang. Direktur Utama PT GTS, Joko Driyono mengatakan, berubahnya
format ini dinilai bisa memberikan keuntungan dengan mendongkrak
pendapatan tim peserta ISC.
“Saat diforsir dua laga kandang, pertandingan ada yang jatuh tidak di akhir pekan. Statistik pendapatan klub dengan pertandingan dua kali dalam satu minggu terjadi penurunan yang signifikan,” kata Joko seperti dikutip bola.com.
“Sehingga ini hipotesa kami, klub harus maksimal dalam konteks komersial saat pertandingan diforsir di akhir pekan,” ia menambahkan.
Selain ingin mendongkrak pendapatan tim, GTS juga ingin membuat ISC lebih kompetitif. “Ini berkaitan dengan sportivitas kompetisi juga. Kami tidak ingin klub mengalami tantangan psikologis seperti ini. Terpenting, sportivitas kompetisi dengan satu kandang dan satu laga tandang,” ia menuturkan.
“Saat diforsir dua laga kandang, pertandingan ada yang jatuh tidak di akhir pekan. Statistik pendapatan klub dengan pertandingan dua kali dalam satu minggu terjadi penurunan yang signifikan,” kata Joko seperti dikutip bola.com.
“Sehingga ini hipotesa kami, klub harus maksimal dalam konteks komersial saat pertandingan diforsir di akhir pekan,” ia menambahkan.
Selain ingin mendongkrak pendapatan tim, GTS juga ingin membuat ISC lebih kompetitif. “Ini berkaitan dengan sportivitas kompetisi juga. Kami tidak ingin klub mengalami tantangan psikologis seperti ini. Terpenting, sportivitas kompetisi dengan satu kandang dan satu laga tandang,” ia menuturkan.
0 comments:
Post a Comment