Friday, April 15, 2016

Angka Gaji Minimal dan Maksimal di ISC

Ajang Indonesia Soccer Championship (ISC) menetapkan sejumlah aturan terkait gaji para pemain atau salary cap. Berapa angka maksimal yang boleh dikeluarkan klub per bulan untuk para pemain?
Menurut penuturan General Manajer Arema, Rudy Widodo, aturan yang ditetapkan operator ISC, PT Gelora Trisula Semesta (GTS), pengeluaran minimal Rp5 miliar dan maksimal Rp10 miliar untuk gaji pemain selama satu musim kompetisi.
Pengeluaran terendah Rp5 miliar per musim. Artinya klub harus menyediakan minimal Rp500 juta selama satu bulan untuk gaji pemain. Besaran itu berasal dari gaji pemain yang ditetapkan minimal Rp5 juta per bulan.
Sedangkan untuk yang ingin mengeluarkan biaya gaji lebih dari Rp5 miliar, ada beberapa tahapan yang harus dilewati klub. PT GTS akan melihat berapa pemasukan klub untuk menetapkan angka maksimal yang bisa dikeluarkan klub tersebut.
“ISC ini menerapkan patokan budgeting untuk gaji pemain setiap bulan disesuaikan dengan pendapatan klub," kata Rudy.
“Nanti akan disurvei, Arema Cronus misalnya pendapatan dari jersey berapa, dari tiket berapa dari iklan berapa. Itu yang akan jadi patokan pengeluaran gaji pemain setiap bulan. Untuk besaran gaji yang dibayarkan pada pemain itu diserahkan sepenuhnya pada manajemen,” katanya.
Nantinya operator akan melakukan pengawasan pada pembayaran gaji pemain. Jika klub menunggak satu bulan, maka akan mendapat sanksi berupa potongan 1 poin. Namun, jika penunggakan gaji dilakukan hingga 5 bulan berturut-turut maka operator akan mengambil alih klub tersebut.
Rudy optimis, penunggakan tak akan terjadi jika klub bisa melakukan menajemen dengan baik. Sebab, di ISC, klub akan mendapatkan pemasukan berupa fee dari hak siar rata-rata Rp5 miliar untuk satu musim kompetisi.
“Misalnya klub juru kunci, informasinya akan mendapat fee sebesar Rp1,5 miliar untuk satu musim. Jika dengan pengeluaran minimal Rp500 juta satu bulan saja, dia sudah selamat. Itu belum besaran untuk klub di peringkat atas,” ucap Rudy yakin.
Ajang Indonesia Soccer Championship (ISC) menetapkan sejumlah aturan terkait gaji para pemain atau salary cap. Berapa angka maksimal yang boleh dikeluarkan klub per bulan untuk para pemain?
Menurut penuturan General Manajer Arema, Rudy Widodo, aturan yang ditetapkan operator ISC, PT Gelora Trisula Semesta (GTS), pengeluaran minimal Rp5 miliar dan maksimal Rp10 miliar untuk gaji pemain selama satu musim kompetisi.
Pengeluaran terendah Rp5 miliar per musim. Artinya klub harus menyediakan minimal Rp500 juta selama satu bulan untuk gaji pemain. Besaran itu berasal dari gaji pemain yang ditetapkan minimal Rp5 juta per bulan.
Sedangkan untuk yang ingin mengeluarkan biaya gaji lebih dari Rp5 miliar, ada beberapa tahapan yang harus dilewati klub. PT GTS akan melihat berapa pemasukan klub untuk menetapkan angka maksimal yang bisa dikeluarkan klub tersebut.
“ISC ini menerapkan patokan budgeting untuk gaji pemain setiap bulan disesuaikan dengan pendapatan klub," kata Rudy.
“Nanti akan disurvei, Arema Cronus misalnya pendapatan dari jersey berapa, dari tiket berapa dari iklan berapa. Itu yang akan jadi patokan pengeluaran gaji pemain setiap bulan. Untuk besaran gaji yang dibayarkan pada pemain itu diserahkan sepenuhnya pada manajemen,” katanya.
Nantinya operator akan melakukan pengawasan pada pembayaran gaji pemain. Jika klub menunggak satu bulan, maka akan mendapat sanksi berupa potongan 1 poin. Namun, jika penunggakan gaji dilakukan hingga 5 bulan berturut-turut maka operator akan mengambil alih klub tersebut.
Rudy optimis, penunggakan tak akan terjadi jika klub bisa melakukan menajemen dengan baik. Sebab, di ISC, klub akan mendapatkan pemasukan berupa fee dari hak siar rata-rata Rp5 miliar untuk satu musim kompetisi.
“Misalnya klub juru kunci, informasinya akan mendapat fee sebesar Rp1,5 miliar untuk satu musim. Jika dengan pengeluaran minimal Rp500 juta satu bulan saja, dia sudah selamat. Itu belum besaran untuk klub di peringkat atas,” ucap Rudy yakin.

0 comments:

Post a Comment